IKLAN BARIS

Sabtu, 28 Mei 2011

"Menunggu Pertolongan Tuhan"

Penulis: Kang Aidil Heryana

Kampung itu terkenal sebagai pelanggan banjir. Hampir setiap tahun, banjir seperti sudah terjadwal. Maklum kampung itu termasuk DAS daerah aliran sungai. Banjir bagi warga di sana sudah seperti 'tamu' karena menjadi peristiwa biasa. Artinya biasa menghadapinya sendiri, biasa melakukan penyelamatan sendiri. Apalagi ba'da banjir biasa bersih-bersih rumah sendiri. Menghadapi aneka sampah dengan aneka aroma. Selalu seperti itu.

Acap kali banjir datang selalu saja menyisakan banyak cerita menarik. Baik cerita suka maupun cerita duka. Namun dari sekian banyak cerita bagi warga kampung itu ada yang tak bisa dilupakan. Suatu kali terjadi banjir yang terbilang dahsyat. Air menggenangi setiap rumah bukan lagi di atas mata kaki, sebetis, sepinggang atau seleher. Tapi air sudah mencapai atap rumah.

Waktu itu ada seorang anak muda, dia masih tetap bertahan di atap rumahnya, dia sedang menunggu pertolongan. Padahal saat itu semua tetangganya sedang sibuk evakuasi dan berusaha mengungsi ke kampung lain untuk menghindari banjir. Pemuda itu tetap berdiri bertahan seraya berkata, “Tuhan akan menolongku jika aku terus berdoa!”

Sewaktu air baru setinggi pinggang, datanglah temannya dengan membawa ban karet mencoba mengajaknya untuk segera meninggalkan rumahnya dan pindah ke kampung sebelah.

“Tidak, Aku yakin Tuhan akan menolongku,” sergah pemuda itu menepis ajakan temannya. Akhirnya si teman pergi, dan air semakin meninggi sampai setinggi leher.

Kemudian datanglah para petugas SAR dengan perahu karet mengajak si pemuda untuk segera meninggalkan tempatya, akan tetapi lagi-lagi ajakan itu ditolak dengan alasan,“Tidak, Tuhan akan menolongku, aku sudah berdoa kepada NYA.”

Saat ketinggian air sudah mencapai atap rumahnya, datanglah bala bantuan dengan menggunakan helikopter untuk mengajak si pemuda tadi pergi, karena sebentar lagi hampir seluruh rumah akan terendam. Tapiii...lagi-lagi si pemuda tetap pada pendiriannya, bertahan dengan alasan yang sama bahwa Tuhan akan menolongnya. Namun arus begitu deras, tidak ada tempat bertahan lagi, sampai akhirnya dia digulung air deras dan tenggelam...

Nasib naas pemuda itu menjadi pembicaraan hangat di antara warga. Sanak saudara, teman, tetangga merasa sudah berusaha keras menolongnya. Namun sikap unlogic pemuda itulah penyebab peristiwa fatal itu terjadi.

Ketika seorang teman datang dengan ban karet. Ketika petugas SAR datang dengan perahu karet. Ketika petugas lain datang dengan helikopter, itulah sesungguhnya pertolongan Allah. Pemuda itu keliru memahami datangnya pertolongan Allah. Sesungguhnya pertolongan Allah itu sudah datang, sudah menghampirinya.

Sahabat, hidayah Allah itu bisa datang dari mana saja, tergantung maunya Allah. Kalau Allah sudah berkehendak kita tidak pantas dapat hdayah-Nya, maka pintu hati kita pasti akan tertutup. Jadi beruntunglah bagi orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah dan hal itu harus selalu disyukuri.

Karena hidayah itu bisa datang dari mana saja, mungkin saja Allah memberi hidayah-Nya lewat seseorang. Lewat acara TV. Lewat ’omelan tetangga’ atau bahkan lewan status FB orang. Tapi memang sudah kewajiban setiap mulim itu untuk saling mengingatkan kepada amal shaleh dan kebaikan seperti yang ada di surat Al-Asyr.

Nah buat yang masih lajang, boleh jadi Allah telah mengirim jodoh itu kepada kita. Tapi terkadang kita masih bersikap seperti si pemuda tadi. Nah sekarang masalahnya adalah apakah "orangnya" itu jodohnya. Saya juga tidak tahu! Tapi pastinya sih kita diturunkan ke dunia ini berpasang-pasangan dan kita harus yakin akan jodoh itu masing-masing. Mungkin saja orang itu adalah "orangnya". Wallahu a'lam... Jadi mendingan tanya saja sama Allah, apakah dia itu "orangnya". Shalat istikharah!

Hindari berkeluh kesah tentang kesusahan hidup, merasa kurang ini, kurang itu dan selalu mempertanyakan kenapa begini, kenapa begitu tanpa melakukan wujud nyata (kerja keras gituuu) padahal rejeki itu akan datang dari tempat yang tidak disangka-sangka ketika kita berusaha…iya kan…

Sahabatku, Jadi jangan pernah berhenti berusaha…keep the fighting spirit going. Have a nice day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAGIKAN/SHARE

Shiny Trinket

Shiny trinkets are shiny.